Selasa, 25 Desember 2007

News

Gus Dur: MUI Kebablasan!Sabtu, 22 Desember 2007, 12:23:14 WIB
Laporan: Dian P. Putra

Jakarta, myRMnews. Majelis Ulama Indonesia (MUI) lagi-lagi dikecam.Lembaga representasi umat muslim itu dinilai kebablasan dalam mengeluarkanfatwa yang berkaitan dengan penstempelan aliran sesat terhadapkelompok-kelompok masyarakat.Menurut tokoh bangsa, KH Abdurrahman Wahid, otoritas penyelesaian kasusmaraknya kelompok-kelompok umat beragama yang dinilai sebagai aliran sesattersebut lebih baik ditangani oleh lembaga Pengawasan Aliran KepercayaanMasyarakat (Pakem), bukan MUI."Pakem yang berhak menentukan benar atau tidak ajaran mereka. Ada JaksaAgung, Mendagri, Polri. Biar mereka yang menangani. MUI itu sudahkelewatan," kecam Gus Dur, panggilan Ketua Dewan Syuro PKB saat ditemuidikediamannya, Jumat kemarin (21/12).Menanggapi kasus penyerangan terhadap rumah ibadah jemaah Ahmadiyah diKuningan dan Tasikmalaya, Gus Dur meminta Polri harus menyeret orang-orangyang bertindak anarkis itu ke meja hijau.“Fatwa MUI itulah yang memicu anarkisme orang-orang terhadap pengikutAhmadiyah. MUI juga punya andil (tindak anarkisme),” papar bekas PresidenRI ke-4 ini geram.Oleh karena itu, Gus Dur minta dengan tegas, agar kalimat “sesat” tidakdigunakan untuk menjustifikasi sebuah aliran atau kepercayaan umatberagama. “Jangan pakai ‘sesat’, itu salah. Kalau orang Syiah menganggaporang Indonesia adalah sesat, bagaimana?".Dalam Islam diakuinya terdapat banyak aliran. Dicontohkan Gus Dur, di ArabSaudi ada aliran Wahabisme yang mendukung ajaran Dinasti Saudi. Malah,pemimpinnya dulu, Muhammad bin Abdul Wahhab tak kalah populer dengan NabiMuhammad SAW."Pengikut Al-Wahabiyah banyak sekali di sana (Arab Saudi). Dan tidakapa-apa oleh pemerintah Arab Saudi. Undang-undang kita pun menjaminkebebasan berpikir dan berpendapat, jadi boleh-boleh saja mereka,"pungkasnya. igahttp://www.myrmnews .com/indexframe. php?url=situsber ita/index. php?pilih= lihat_edisi_ website&id= 49058
Diposting oleh Abu Faizan di 21:36 0 komentar
Sabtu, 2007 Desember 22

Hot News
21/12/2007 14:34 AgamaKejagung: Ahmadiyah Belum DilarangLiputan6.com, Jakarta: Kejaksaan Agung (Kejagung) belum menyatakan aliran Ahmadiyah terlarang secara hukum. Jaksa Agung Muda Intelijen Kejagung Wisnu Subroto, Jumat (21/12), mengatakan Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) belum mengkaji masalah Ahmadiyah. "Karena itu, kita tidak boleh main hakim sendiri. Jika ada perbedaan, tugas pimpinan agama mengembalikan ke ajaran induknya," kata Wisnu kepada SCTV melalui sambungan telepon.21/12/2007 05:45 AgamaOrmas Islam Mengecam Perusakan Masjid AhmadiyahLiputan6.com, Jakarta: Pemimpin Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah menilai tindakan massa yang menyerang tempat ibadah jamaah Ahmadiyah di Desa Manis Lor, Kuningan dan Tasikmalaya, Jawa Barat, kurang tepat. Menurut mereka jalan kekerasan seperti itu seharusnya bisa dihindari.Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, Kamis (20/12), menyesalkan dan mengecam tindakan tersebut, apalagi dengan dalih agama. "Islam tidak mengajarkan itu," kata Din. Sedangkan, Ketua Pengurus Besar NU, Said Aqil Siradj, menyarankan agar pengikut Ahmadiyah berpindah ke aliran Lahore yang menganggap Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang pembaharu Islam.Dua tempat ibadah jamaah Ahmadiyah di Kuningan dan Tasikmalaya diserang dan dirusak setelah penganut aliran tersebut menolak meninggalkan ajaran mereka. Ajaran aliran Ahmadiyah tidak diterima umat Islam karena mereka masih mempercayai adanya nabi setelah Muhammad SAW [baca: Wapres: Tindakan Kekerasan Harus Segera Diakhiri].(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)
Diposting oleh Abu Faizan di 00:19 0 komentar
Jumat, 2007 Desember 21

Hot News
Pernyataan Wapres: (Tak Ada Fatwa untuk Merusak dan Membakar, Pemerintah Harus Cegah Kekerasan )
Kekerasan terhadap kelompok keagamaan yang marak akhir-akhir ini menuntut perhatian serius dari pemerintah. Jikalau tidak dicegah, dikhawatirkan kekerasan itu akan menyebar dan menjadi kekerasan sosial. Pemerintah harus segera mencegahnya. Demikian ditegaskan Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (Aliansi) serta Setara Institute secara terpisah di Jakarta, Rabu dan Kamis (19-20/12). Pernyataan sikap kedua lembaga itu disampaikan, antara lain, terkait dengan kekerasan dan penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah, Selasa, di Manislor, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Massa menyerang dan merusak rumah dan masjid milik jemaah Ahmadiyah. "Kami menduga kekerasan ini akan terus meluas apabila tidak ada pencegahan dari pemerintah, khususnya dari penegak hukum. Kekerasan harus diusut dan pelakunya harus bisa bertanggung jawab secara yuridis," ujar Usman Hamid, aktivis Aliansi. Peristiwa itu bukan yang pertama terjadi. Kekerasan semacam itu bisa terulang di daerah lain selama pemerintah dan aparat membiarkannya. Usman menegaskan, kekerasan yang menimpa jemaah Ahmadiyah mengarah ke persekusi, yakni kekerasan pada kelompok warga sipil yang dipandang berbeda secara agama atau keyakinan politik. "Ini dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat," katanya. Ketua Badan Pengurus Setara Institute Hendardi mendesak pemerintah bertindak cepat dan solutif untuk menyelesaikan kekerasan terhadap kelompok agama tertentu, termasuk jemaah Ahmadiyah. Penyelesaian itu diharapkan juga hanya berdasarkan hukum dan tak patuh pada penghakiman massa. "Kekerasan itu merupakan pelanggaran atas Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Ratifikasi Kovenan Internasional Sipil dan Politik, serta Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa 1981 tentang Penghapusan Segala Bentuk Intoleransi dan Diskriminasi Berdasarkan Agama atau Keyakinan," kata Hendardi. Rafendi Djamin dari Human Rights Working Group menambahkan, kekerasan terhadap jemaah Ahmadiyah ini pernah ditanyakan Sidang Komite PBB untuk Penghapusan Diskriminasi Rasial dalam sidangnya di Geneva, Swiss, pada 31 Juli-18 Agustus lalu. Saat itu Pemerintah Indonesia diminta melindungi pengikut Ahmadiyah karena penyerangan terhadap mereka merupakan pelanggaran HAM. Rohaniwan jemaah Ahmadiyah Zafrullah A Pontoh berharap bisa berdialog dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Sejak fatwa MUI keluar, kami meminta agar pemerintah memfasilitasi dialog. Sampai kini permintaan itu belum terpenuhi," katanya. Tak bisa melarang Di Kantor Partai Golkar, Jakarta, Kamis, Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengaku telah berbicara dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait kekerasan yang dilakukan sekelompok warga terhadap penganut Ahmadiyah. Wapres minta polisi bertindak tegas karena tidak ada fatwa MUI untuk merusak atau membakar. Fatwa MUI menyatakan Ahmadiyah adalah sesat. "Saya bicara dengan Presiden agar polisi bertindak tegas kepada siapa saja yang menghalangi orang lain menjalankan keyakinannya, termasuk yang merusak rumah dan tempat ibadah Ahmadiyah. Segel harus dibuka dan mereka jangan diganggu lagi," ujar Wapres. Wapres menegaskan, negara menjamin warga negara menjalankan agama dan keyakinannya. Meski ada fatwa MUI, itu bukan berarti dibenarkan untuk menghantam orang lain. "Orang salah tidak harus dipukuli. Jika dipukuli, yang salah yang memukuli," kata Kalla lagi. Jaksa Agung Hendarman Supandji menambahkan, kejaksaan belum bisa melarang suatu ajaran atau aliran selama majelis ulama atau tokoh agama belum menyatakan ajaran atau aliran itu bertentangan dengan kaidah agama. Hal itu pun berlaku pada Ahmadiyah. (IDR/INU/A09/NWO) http://www.kompas.com/kompas-cetak/0712/21/utama/4093860.htm
Diposting oleh Abu Faizan di 05:45

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 11 Desember 2007

Makna Jihad

Allah SWT berfirman dalam surah Albaqoroh : 218 Sbb :
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah dan Allah maha pengampun dan maha penyayang “.

Fase Iman , Hijrah dan Jihad .

Jihad berasal dari bahasa Arab yang berarti usaha yang sungguh-sungguh , kerja keras , perjuangan atau perlawanan .



Konsep jihad dalam Islam yang bersumber dari Al-quran dan hadits,secara sederhana diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu :
1. Jihad Asghor (jihad terkecil)
2. Jihad Kabir (Jihad Besar )
3. Jihad Akbar (Jihad terbesar)

Syarat dan tahapan jihad, menurut sunnah Rosulullah SAW dan jamaat Islam:
A. Era Mekkah :


Misi utamanya adalah penyebaran tauhid yang dilakukan oleh Hadrat Rosulullah SAW beserta umat Islam masuk ke kota Mekkah selama 13 tahun selalu dilawan, ditentang, diboikot , ditindas, dimusuhi, diprovokasi serta penganiayaan lainnya . alasan utama dari semua bentuk perlawanan yang dilakukan oleh kaum kafir kepada umat Islam karna umat Islam mengatakan “Robbunallah” Tuhan kami adalah Allah ( 22:41) .Kepada mereka (Fase-Iman).

B. Era medinah :

Demi kelangsungan hidup umat Islam yang baru lahir dan juga supaya agama yang baru lahir itu terhindar dari kemusnahan maka umat Islam meninggalkan tanah kelahirannya (fase hijrah) ke negri lain, mengharap keadaan yang lebih baik aman dan leluasa untuk bebas mengatakan Robbunallah dalam setiap kegiatan dan ibadahnya (fase hijrah).
Di medinah ternyata kaum kafir yang haus darah itu tetap mengejar umat Islam dimanapun mereka berada . tindakan mereka menjadi-jadi bahkan berkoalisi dengan kaum ahli kitab dengan berbagai macam bentuk perlawanannya yang semakin hebat.

C. Sampainya pada tahapan ini maka turun perintah Allah SWT untuk mempertahankan dan membela diri dari kemusnahan (2:191) (fase Jihad).

Kaum kafir yang sudah mengangkat senjata (perang) untuk memusnahkan umat dan agama Islam , maka umat Islam pada tahapan ini sesuai dengan ijin-Nya dan atas perintah utusan-Nya diharuskan untuk berjihad secara fisik mengangkat senjata (perang) jihad ini dilakukan demi dan untuk mencegah musnahnya agama, umat serta tatanan Islam yang baru lahir.
Jadi jihad asghor berperang mengangkat senjata dapat dilakukan setelah melalui beberapa tahapan tadi, seperti contoh yang diperagakan oleh yang mulia Rosulullah SAW dan umat Islam dimasa awal.

Sekarang umat Islam bebas mengatakan Robbunallah dimanapun mereka bereda, namun kenapa masih banyak umat Islam yang berteriak jihad dengan senjata dan kekerasan.
Jihad Asghor yaitu jihad dengan mengangkat senjata. oleh nabi Muhammad saw. Dikatakan sebagai jihad asghor. Sebutan jihad ini diambil dari hadits nabi yang bercerita ketika nabi Muhammad saw dan para sahabat kembali dari perang tabuk. Beliau bersabda: “Kita baru kembali dari jihad asghor menuju jihad akbar yaitu memerangi hawa nafsu.
Jihad Kabir yaitu jihad dalam bentuk menyebarkan nilai-nilai ajaran Al-quran (Islam) keseluruh pelosok dunia. Yang menurut Al-quran sendiri jihad dalam bentuk demikian merupakan jihad yang besar (25:53) :”Janganlah mengikuti orang-orangkafir dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-quran ini,jihad yang besar. Jihad Akbar yaitu jihad melawan hawa nafsu untuk mencapai tingkat kesempurnaan budi pekerti dan ahlak yang mulia. Dengan perjuangan yang kuat(Akbar) kita terbebas dari nafsu amarah lalu meningkat pada nafsu lawwamah. Tidak cukup sampai disitu kita terus berjuang hingga mencapai tahapan nafsu mutmainnah (Jiwa yang tentram). Sesuai dengan firman Allah SWT (89:28 – 31) : “ Hai jiwa yang tentram dan mendapat ketentraman dari Tuhan, kembalilah kepada ROBBmu, kamu ridho kepadaNya dan Dia ridho kepadamu, maska bergabunglah dengan hamba-hamba Ku dan masukllah ke dalam surga Ku “. Hz.Masih Mauud as besabda: “ Inilah martabat dimana jiwa manusia memperoleh najat (keselamatan) dari segala kecemasan lalu dipenuhi oleh kekuatan-kekuatan rohaniah dan sedemikian rupa melekat jadi satu dengan Allah taala sehingga ia tak dapat hidup tanpa Dia, laksana air mengalir dari atas ke bawah yang karena banyaknya dan tiada sesuatu yang menghambatnya, maka air itu terjun dengan deras, begitu juga jiwa manusia tidak henti-hentinya mengalir terus dan menjurus ke arah Tuhan. Kearah inilah Allah SWT mengisyaratkan “ Hai jiwa yang mendapat ketentraman dari Tuhan, kembalilah kepadaNya. (Filsafat Ajaran Islam hal.6 cet 1996).

Dengan demikian pada saat ini janganlah kita meneriakan jihad asghor. Tetapi kita haruslah berani untuk jihad kabir menyampaikan risalah Alquran dengan arif dan bijaksana, lebih dari itu kita juga wajib melaksanakan jihad akbar yaitu melawan hawa nafsu dan memperbaiki budi pekerti dengan Ahlak yang mulia.

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 04 Desember 2007

khilafat

After Prophethood, Khilafat is the most important institution in Islam. Khulafa are ultimately appointed by God through His Divine guidance. Though Khilafat had disappeared, it has been re-established as prophecied by The Holy Prophet, Muhammad sa. more…

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 27 November 2007

Jamaah Muslim Ahmadiyah

Ahmadiyah adalah Jamaah Muslim didirikan oleh Hadrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani pada tahun 1889 di Qadian,India . Beliau sangat mencintai Allah swt,Yang mulia Rasulullah saw,Al quran Sucidan Islam serta kemanusiaan . Misi Ahmadiyah adalah menghidupkan kembali Agama dan menegakkan kembali syariah Islam dengan cara damai dan santun sesuai ahlakmulia nabi Muhammad saw . Ahmadiyah bukanlah sebuah agama baru . Jemaat Ahmadiyah Indonesia adalah bagian dari Jamaah Muslim Internasional . berkedudukan di Indonesia dengan badan hukum SK Mentri Kehakiman RI No.JA 5/23/13 tgl. 13-3-1953.

[+/-] Selengkapnya...

Ahmmadiyya USA with Barack Obama

Ahmmadiyya USA with Barack Obama

Missionary in charge USA, Mr. Daud Hanif Sahib and Naib Amir Mr. Zinda M. Bajwa Sahib & Public Relations in charge, .Read Full Article for Picture.

Untuk direnungkan

LEMBARAN MALFUZAAT

Kutipan Sabda-sabda Hz.Mirza Ghulam Ahmad, Imam Mahdi & Masih mauud as.

NASIHAT BERKENAAN DENGAN TAKWA

Untuk kebaikan Jemaatku, hal yang sangat penting adalah agar di berikan nasihat berkenaan dengan takwa. Sebab menurut orang yang berakal hal ini adalah nyata bahwa Allah Ta’ala tidak akan ridho/ senang terhadap suatu apapun selain dari pada takwa. Allah Ta’ala berfirman:

Innalloha maallazynat-taqauw walazyna hum-muhsinuwn—[Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-oarang yang yang berbuat kebajikan] (An-Nahl:129)

Bagi Jemaat Ahmadiyah Secara Khusus Diperlukan Takwa

Bagi Jemaat kita secara Khusus diperlukan takwa. Khususnya dengan anggapan bahwa ia telah menjalin hubungan dengan seorang yang telah menyatakan diri sebagai rasul serta masuk didalam ikatan baiatnya, supaya mereka orang-orang yang sebelumnya tenggelam di dalam kedengkian, kebencian dan kemusyrikan atau yang benar-benar telah berkiblat kepada dunia, berhasil memperoleh keselamatan dari segala musibah itu.

Saudara-saudara mengetahui bahwa jika ada orang yang sakit – tidak peduli apakah sakit ringan atau berat – lalu penyakit itu tidak di obati serta tidak di lakukan usaha gigih untuk menyembuhkannya, maka orang yang sakit itu tidak akan sembuh.

Jika sebuah noda hitam timbul di wajah, maka timbul kerisauan, jangan-jangan noda iti semakin berkembang sehingga membuat seluruh wajah menjadi hitam. Demikianlah halnya bahwa dosa merupakan sebuah noda hitam di dalam hati. Kemalasan-kemalasan kecil (kecendrungan untuk bersenang-senang) dapat berkembang menjadi besar. Hal-hal kecil seperti itulah merupakan noda yang berkembang sehingga akhirnya ia menghitamkan sebuah wajah.

Allah Ta’ala Mahapengasih dan Maha penyayang. Demikian pula ia Mahaperkasa dalam menampakkan murka-Nya serta mengadakan pembalasan. Dia melihat sebuah Jemaat di dalam pengakuan dan omong-kosong mereka terdapat segala sesuatu, sedangkan amalan mereka tidak demikian, maka amarah dan murka-Nya akan meluap. Lalu untuk menghukum Jemaat seperti itu Dia mengajukan orang-orang kafir.

Orang-orang yang tahu sejarah mengetahui bahwa beberapa kali orang islam di kalahkan oleh orang-orang kafir. Misalnya, Jhengis khan dan Halako khan telah membinasakan oran-orang islam. Padahal Allah Ta’ala telah menjadikan dukungan dan pertolongan bagi orang-orang islam, namun tetap saja orang-orang islam kalah. Peristiwa-pristiwa seperti itu kadang –kadang terjadi. Penyebabnya adalah, tatkala Allah taala melihat bahwa memang mereka menyebutkan ‘Laa ilaha illallah’ namun hati merka berpaling ke tempat lain serta tidak tunduk mereka benar-benar mengarah kepada keduniawian, maka murka-Nya akan menampakkan diri. (Pidato pertama Hz. Masih Mauud as. pd Jalsah Salanah 25 Des.1897 / Malfuzaat jld.1, h.10-11)

-------oo0oo-------

Jubelium Khilafah Islam Ahmadiyah

“Love for All, Hatred for None” itulah tag line dari Jemaat Ahmadiyah di seluruh dunia yang tepat pada tanggal 27 Mei 2008 memperingati hari berdirinya Khilafat Ahmadiyah yang ke 100 tahun. 100 tahun yang lalu ( 27 Mei 1908 ) merupakan hari dimana diangkatnya Khalifah Jemaat Ahmadiyah pertama kali dan menandakan awal berdirinya Khilafat Ahmadiyah. Khalifah yang pertama terpilih adalah Hadhrat Hakim Maulana Nur-ud-Din, kemudian dilanjutkan oleh Hadhrat Alhaj Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad sebagai Khalifah kedua, lalu Khalifah selanjutnya Hadhrat Hafiz Mirza Nasir Ahmad, Khalifah yang keempat Hadhrat Mirza Tahir Ahmad, dan sekarang sampai ke Khalifah yang kelima, yaitu Hadhrat Mirza Masroor Ahmad.

Ahmadiyah merupakan organisasi Islam satu-satunya di dunia yang telah menjalankan sistem Khilafat di dalamnya. Organisasi yang didirikan pada tahun 1889 oleh Hadrat Mirza Ghulam Ahmad yang merupakan Imam akhir zaman yang dijanjikan, Imam Mahdi yang turun pada akhir zaman. Tujuan Jemaat Ahmadiyah ini hanya satu yaitu mengangkat kembali nilai-nilai Islam asli yang telah banyak terinteferensi oleh kebudayaan-kebudyaan di dunia. Sebagai organisasi religi, Ahmadiyah sama sekali tidak bermain di dunia politik karena dunia politik merupakan hal keduniaan, namun bagi Ahmadi (sebutan bagi anggota Ahmadiyah) tidak ada larangan sebagai pribadi untuk menggeluti dunia politik selama tidak membawa bendera Jemaat Ahmadiyah. Hingga saat ini Jemaat Ahmadiyah ini telah berkembang di 190 negara di seluruh dunia. Bukti kongkrit yang telah dilakukan oleh Jemaat Ahmadiyah dalam penyebaran agama Islam di seluruh dunia yaitu dengan menterjemahkan kitab suci Al-Quran kedalam berbagai bahasa di dunia, bahkan sampai menterjemahkan ke berbagai bahasa daerah di Indonesia. Dan juga Ahmadiyah telah memiliki sebuah stasiun televisi internasional yang bernama Muslim Television Ahmadiyya (MTA) yang mengudara sejak awal 1990-an . Stasiun televisi ini berisikan khutbah-khutbah dan kegiatan Jemaat Ahmadiyah di seluruh dunia guna menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia dan perlu diketahui juga stasiun televisi ini mengudara selama 24/7 tanpa ada iklan.

Kembali ke peringatan 100 tahun Khilafat Ahmadiyah, 27 Mei 2008 sekitar pukul 12:00 GMT atau skitar pukul 7 malam waktu bagian barat waktu Indnesia, Khalifah kelima Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad a.t.b.a, menyampaikan pesan yang dapat di-download disini (dalam bahasa Inggris). Inti dari pesan tersebut adalah kepada seluruh Ahmadi di dunia untuk tetap menjaga keimanannya sebesar apa pun cobaan yang menghadang dan menggoyang keimanan para Ahmadi, dan bagaimana pun juga Jemaat Ahmadiyah ini adalah jemaat dari Alaah Ta’ala sehingga apa pun yang terjadi, Allah Ta’ala akan terus selalu menjaganya. Pesan tersebut disampaikan secara langsung pada dari Gedung EXCEL Center, London, Inggris, melalui MTA ke seluruh dunia.

Cobaan yang sedang terjadi khususnya di negara Indonesia, merupakan sebuah ujian bagi keimanan Ahmadi. Karena perbedaan tafsir dan kurangnya pemahaman pada Al-Quran, maka oknum-oknum yang mengatas namakan Islam melakukan penyerangan secara brutal, padahal Islam sendiri tidak pernah mengajarkan hal-hal seperti itu, karena Islam adalah rahmat bagi seluruh alam yang artinya dimana Islam itu ada, lingkungan disekitarnya akan terasa kedamaian dan ketentraman bagi siapa pun tidak memandang suku, bangsa, agama, golongan, gender, bahkan benda apa pun itu akan merasakan sejuknya perdamaian.

Mungkin setelah baca tulisan ini, ada beberapa orang yang akan mengatakan sesat, namun perlu disadari bahwa sesatnya seseorang bukan manusialah yang menentukan karena pengetahuan manusia itu sangatlah terbatas dan hal yang berkaitan dengan kesesatan seseorang / golongan hanyalah Allah Ta’ala yang mengetahuinya. Dan perlu dipahami pula arus mainstream tidaklah selalu benar, jika memahami kisah para nabi terdahulu hingga masa Nabi Besar Muhammad s.a.w., para Nabi dan Sahabat pada awalnya merupakan golongan minoritas dan Mereka selalu mendapat tekanan, hinaan, caci dan makian, dan sebagainya, namun Mereka tetap teguh atas keimanan Mereka hingga akhirnya mencapai kemenangan. Karna itulah kembalikanlah segala sesuatunya kepada Al-Quran dan Hadist, bukan kepada hasil kesepakatan sekumpulan manusia.

100 Tahun Khilafat Ahmadiyah ( 1908 ~ 2008 )

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, Imam Mahdi, Al-Masih

Hadhrat Hakim Maulana Nur-ud-Din, Khalifatul Masih IHadhrat Alhaj Mirza Bashir-ud-Din Mahmood Ahmad, Khalifatul Masih IIHadhrat Hafiz Mirza Nasir Ahmad, Khalifatul Masih III
Hadhrat Mirza Tahir Ahmad, Khalifatul Masih IVHadhrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifatul Masih V

Liwa-e-Ahmadiyyat (Bendera Ahmadiyah)

 

template by : uniQue | modified by : your name